Tumbuh Sebagai Aku (a sweet opening blog)

Tumbuh Sebagai Aku


            Namaku Intan, 19 tahun saat aku menulis blog ini. Sebenarnya sudah lama aku menekuni hobi menulis namun tidak pernah terpublish. Bukan tidak mau, tapi malu. Kemampuanku belum seberapa. Sekarang, aku mau coba. Ini blog pribadiku yang pertama. Sisanya, cuma berisi tugas semata. Kalau tidak suka ya tidak usah dibaca. Daripada kalian berkomentar seenaknya dan buat mataku berkaca. Motivasi aku ya untuk tetap bisa tumbuh. Dan ini aku, dengan tulisn “tumbuh sebagai aku”. Pembuka blog yang manis untuk semua hasil karyaku, kegelisahan, keresahan, pengetahuan, pengalaman, dan semuanya.

Hallo dunia! Ini aku,
Aku tumbuh dengan sendirinya, tidak ada paksaan atas semua keinginan yang ingin kuperoleh dalam hidupku. Sekali saja atau untuk berulang kalinya. 
Aku tumbuh sebagai manusia dengan problema klasik setiap harinya. Kata Bunda, semua masalah yang hadir didalam hidup bukan untuk dihindari tapi untuk dihadapi. Kata-kata itu membantuku untuk tumbuh jadi manusia berani.
Aku tumbuh sebagai implementasi harapan orang-orang tersayang. Orangtua, keluarga, dan diriku. Semua membentuk pribadiku hingga aku bisa menjadi aku.
Aku tumbuh didalam keluarga agamis. Mereka mengajarkanku untuk tumbuh bersama, tumbuh sebagai pribadi dengan iman yang teguh. Kata mereka, iman merupakan pondasi terkuat yang dapat menopang seluruh jiwa dan ragaku selama hidup di dunia ini.
Aku tumbuh pada lingkungan sosial yang beragam, berbeda, namun tetap bisa bersama tanpa menghilangkan sekat atas batas wajarnya. Aku bahagia bisa tumbuh dalam lingkungan luar biasa. Mendapat banyak teman yang berbeda bisa buatku bahagia serta tenggang rasa.
Aku tumbuh terus menerus. Menggapai cita tanpa putus asa. Jika terasa, Bunda bilang "kembalilah pada Allah SWT. Ceritakan seluruh keluh kesahmu nanti pasti Ia akan mendengar. Tidak usah malu walau sampai nangis darah".
Kata Bunda, jangan tinggalkan kewajiban agama. Dunia sementara, akhirat selamanya. Jadikan bekerja, belajar, bermain sebagai pengisi waktu luang dalam menanti datangnya Adzan. Segerakanlah, nanti Allah segerakan juga doa doamu selama ini.
Aku tumbuh, selalu tumbuh. Tidak ada Batasan kapan terakhir aku bisa tumbuh. Tumbuh menjadi lebih baik, tumbuh menjadi diriku sepenuh hati.
Aku bisa tumbuh, aku bisa tumbuh.
Tapi aku ragu, apakah aku bisa tumbuh sebagai aku? 
Ketakutanku selama ini jatuh pada hal berikut:
1.     Bisakah aku menjadi orang yang baik untuk orang-orang didekatku?
2.     Apakah bisa aku disukai banyak orang?
3.     Apakah aku dapat berguna bagi orang lain?
4.     Apakah aku bisa memilih pilihan hidupku sendiri?
5.     Apakah aku bisa menggapai semua yang aku inginkan?
6.     Apakah hobi, cita cita, kepastian, dan masa depan saling berkaitan?
7.     Apa semua orang yang berurusan denganku akan sesuai dengan ekspektasi?
8.     Apakah aku bisa tertawa lepas ketika aku sedang tumbuh pada tempat yang bukan habitatku untuk tumbuh?
Aku khawatir, tapi bunda bilang kita masih punya Allah yang akan mengatur semuanya. 
Tetap tumbuh menjadi aku. Aku tumbuh menjadi lebih baik lagi.



Comments